Kamis, 23 Februari 2012

True Love

Seorang pria dan kekasihnya menikah. Acara pernikahannya sungguh megah.Semua kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dengan tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh sugguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya. "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan," katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.

"Masing masing kita akan mencatat hal hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemuadian, kita akan membahas bagaimana mengubah hal hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia."

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal hal yang kurang baik. Sebab, hal tersebut untuk kebaikan mereka bersama. Malam itu, mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing masing.

Keesokan pagi ketika sarapan, merekasiap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya," kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar tiga halaman. Ketika ia mulai membacakan satu per satu halaman yang tidak disukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa air mata suamninya mulai mengalir.

"Maaf, Apakah aku harus berhenti?" tanyanya.
"Oh tidak, lanjutkan," jawab suaminya.

Lalu, sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar dan kembali melipatnkertasnya dengan manisdi atas meiandan berkata dengan bahagia, "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu."

Dengan suara perlahan, suaminya berkat "Aku tidak mencatat sesuatu pun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna dan aku tidak ingin mengubahmu. Engkau dalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang."

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya. Ia menunduk dan menangis.

Dalam hidup ini, banyak sekali kita merasa dikecewakan, depresi, dan sakit hari. Sesungguhnya, tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan, dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu dengan memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan, dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal hal yang indah di sekeliling kita? Saya percaya, kita akan menjadi orang yang bahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.

dikutip dari : Kisah Lima Monyet dan Bill Gates


bener bener menyentuh deh ini cerita hehe (buat aku) yang sependapat acungkan tangan :) gimana engga coba, beruntung banget jadi perempuan itu, punya suami yang menerima apa adanya dan mampu memberikan pelajaran berharga buat sang istri :)) haha itu baru so sweet

Rabu, 22 Februari 2012

Welcome

Today, welcome Denaya Candra Safira :) haha really hope I can get extensive knowledge from this blog ;))